Catatan


(16-02-18) Pagi itu tidak banyak kegiatan yang aku lakukan setelah bangun hanyalah diam dan entah mau apa aku tak tau, namun setelah sedik berfikir ternyata diam hanya membuat pekerjaan yang tak kasat dalam fikiran ku bertumpuk-tumpuk entah mau setinggi apa, terpaksa lah aku keluar dalam kenyamanan bermalas-malasan ku untuk mengerjakan pekerjaan yang ya sedikit tidak menguras tenaga namun lumayan menguras waktu ku.

Dalam waktu ku yang entah mau aku habiskan akhirnya aku memutuskan untuk mengisi sedikit otak ku ini dengan ilmu yang semoga saja ku dapatkan dari sekedar membaca sebuah buku. Bukunya pun acak ku pilih judul yang menurut ku menarik saja, ku ambil dan kubaca, ya lumayan lah untuk mengisi waktu luangku dari pada hanya sekedar bengong dan tak berbuat apapun.

Saat membaca aku tersadarkan sesuatu mungkin sebuah pelajaran atau hanya sebuah kesadaran dalam diri ku ini, pelajaran atau kesadarannya adalah "meski kita hanya di dalam ruangan dan tak pergi kemana2, namun jangan sampai lah otak atau pikiran serta imajinasi kita terbatas hanya dalam ruangan itu pula, karena ruangan apapun tak ada yang mampu membatasi pemikiran seseorang" ya sedikit pemahaman baru bagi ku.

Namun waktu belum habis juga masih panjang sepertinya, memang kegiatan yang ku jalani tidak seberapa banyaknya, sudah lah kuhabiskan saja dengan bermain dan bercengkrama dengan kakek, saudara serta sepupuku, menyenangkan juga ternyata walau kadang juga hanya diam saat tidak ada pembahasan untuk di bahas, ya menurut ku itu biasa saat kita sedang berkumpul. Entah berapa lama aku bercengkrama dengan mereka langit pun mulai menggelap.

Ketika langit mulai menggelap aku teringat bahwa aku akan mengunjungi kosan atau tempan tinggal kawan kuliah ku, bergegaslah aku bersiap tak banyak yang harus dipersiapkan, hanya sekedar berkunjung ya mungkin menginap untuk semalam, berangkat lah aku kesana jalan seperti biasa tak ada yg berubah, seperti biasa gelap dengan jalan yang kadang berlubang dan tidak rata. Sampai aku disana ternyata sudah ada kawan ku yang lain menunggu disana, dia mengajak untuk pergi keluar untuk makan dan mengobrol santai, pergilah kami dan tak lama pun kembali karena tak sampai malam kami di luar, mungkin karena rasa kantuk memaksa untuk di turuti, kami terpaksa untuk menurutinya agar ia tidak mengamuk dan menjadi-jadi.

Komentar